Selasa, 08 April 2014

Menjadi Seorang Comic

Gue nggak pernah terpikirkan kalo gue bisa menjadi Comic. Kalian tau kan apa itu Comic? Comic buat gue adalah seorang komedian yang melakukan comedy secara tunggal diatas panggung, kemudian penyampaikan segala materi keresahannya dan pembelokan asumsi yang dipikirkannya kepada penonton sehingga membuat tawa. Awalnya gue sempat ragu untuk bidang ini karena keinginan gue bukan untuk menekuni bidang ini. Banyak yang bilang untuk melakukan hal ini sulit, karena ketika diatas panggung semuanya bergantung pada lo sendiri. Kalo penonton ketawa siap-siap lo sujud syukur, tapi kalo nggak ‘jangan menyerah’. Kalo gue sih sebelum materi gue jadi MATENG (MAteri ganTENG), pastinya gue make up dulu dengan cara comedy buddy.  Apa pun yang gue dapat akan selalu gue terima.

Ceritanya panjang, sampai hingga gue menyebut diri gue ‘Comic’.

Gue pernah bikin komunitas dance yang menekuni Jumpstyle, tapi dua bulan kemudian bubar. Pada saat menekuni Jumpstyle, gue juga menekuni bidang musik. Pas dance bubar gue gak keabisan akal. Gue mau bikin grup band, supaya keahlian gue bermain musik nggak hanya gue nikmatin sendiri. Tapi berlangsungnya gue mau punya personil, mereka yang mau gabung sama sekali nggak ada usahanya, sehingga gue kayak bekerja keras sendirian. Gue putuskan, mendingan gue bermain musik sendirian dengan lagu yang gue ciptakan sendiri juga. Namun gagal. Gue nggak pernah perform disetiap lagu gue. Sampingan gue tinggalah menulis. Apalah hasilnya kalo tulisan gue terbit tapi nggak ada yang mengenal gue? Guepun menulis tanpa inspirasi yang penuh. Bahkan mungkin kalo tulisan gue emang berhasil terbit pasti banyak yang berpikir untuk membeli karya gue, karena belum mengenal gue. Gue pernah bikin tulisan beraliran komedi. Alhasil pas tulisan yang gue bikin seperti materi stand up comedy. ‘Stand Up Comedy’ gue memikirkan ini. Mungkin ini jalan keluarnya.

Bolak-balik gue cari situs yang berhubungan dengan stand up comedy dan mencari komunitasnya. Gue sempet dapet komunitas ‘Stand Up Jakbar’, tapi kejauhan. Gue mencari lagi yang lebih deket dari rumah gue. Dapet, di daerah pamulang. Gue mau nyari yang lebih deket dari rumah gue, bintaro. ‘Stand Up BTS’ namanya. Gue nggak pernah sadar ternyata di bintaro ada komunitas stand up comedy. BTS itu singkatan dari ‘Bintaro Tangerang Serpong’, gue kira ‘Behind The Scenes’. Akhirnya gue punya banyak temen baru yang humoris.

Jarang ada yang tau bahwa menurut gue stand up comedy itu adalah relaksasi yang unik. Apalagi jika menjadi Comic. Relaksasi yang gue rasain lebih luar biasa. Gue bisa meningkatkan keahlian Public Speaking gue karena sering berbicara sama banyak orang. Gue jadi bisa berpikir apa yang belum pernah terpikirkan orang lain namun orang lain mampu menerima dan mengerti apa yang gue pikirkan. Yang pasti gue sedikit lebih cerdas dari sebelumnya karena otak gue lebih sering untuk berpikir, contohnya: membuat materi stand up yang struktur pembuatannya pasti memerlukan otak untuk berpikir. Jadi, “Untuk menjadi cerdas, kita tidak perlu memaksakan otak untuk selalu berpikir tentang hal yang serius. Tapi, biarkan otak berkembang dengan sendirinya dan cobalah untuk berpikir tentang hal yang membuat orang senang untuk tidak selalu serius, karena ini adalah acuan untuk membuat otak ini semakin senang berpikir untuk membuat orang senang.” ~Putra Aria Abu Jafar (yess! Gue punya quote). Semoga stand up comedy akan selalu menjadi mood booster gue, Amin. (doa jomblo)


Ini Open Mic Gue :D

Semoga kalian yang udah baca ini tercerahkan juga untuk menjadi seorang comic. Doa’in gue ya? Semoga sukses dibidang ini. Gue pastinya juga akan doa’in kalian juga kok buat jadi orang sukses juga:). Tanpa kalian yang support gue, gue nggak bakalan menjadi apa-apa. Kalian saksinya kalo gue ada di dunia ini untuk memetik mimpi dan mengolahnnya menjadi takdir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar