Sabtu, 04 April 2015

Seorang Penanti

Aku hanya ingin melihat sosok sepasang hati bergembira. Namun, hatiku sendiri remuk dihadapan mereka. Aku hanya ingin menjadi kuat dihadapannya. Namun, hatiku sendiri melawan egoku. Aku hanya ingin mengambil alih hatinya. Namun, aku tak terlihat dihadapannya. Aku hanya ingin menuntaskan semuanya. Namun, kelakuanku hanya melipat gandakannya.

Aku ingin berteriak sekerasnya tentang kecemburuan dihadapanku. Dihadapan mereka yang tak mengerti besarnya retak dan goresan dipikiranku, pikiran yang selalu melantunkan kata-kata kebencian. Namun, mulut ini tak mampu melampiaskannya. Bertaruh kepada diri sendiri sebagai seorang penanti yang tabah. Hanya mampu menanti tanpa harapan, menunggu tanpa kepastian, menantang ego yang rapuh, bertahan dari nasihat yang pedih. Dimana semua pilihan bertujuan agar aku seharusnya meninggalkannya.

Pikiranku menyeruak tak tahan ingin keluar dari zona ini. Berbisik dipikiranku pertanyaan tentang kebodohan diriku sendiri, sampai kapan aku menunggunya? Bagaimana jika penantian ini tak berbuah apa-apa? Lantas apa yang aku lakukan selanjutnya? Menelusuri hati yang sama dengan sebelumnya? Atau masih bertahan dengan ego?

Semua pertanyaanku sendiri tak sanggup ku jawab dengan akurat, karena setiap waktu jawabannya pasti berubah. Semua jawaban dipikiranku hanyalah jawaban dari ego yang bodoh, tanpa berpikir untuk menjawab secara bijaksana. Sebijaksana saat sejuknya hatiku melihatnya lewat bola mataku.

Kadang dirinya hadir dalam waktu yang tak aku sangka. Hebatnya, saat dia hadir aku mendadak bijaksana. Bodohnya, aku lupa bahwa disaat itu juga aku seharusnya menjawab pertanyaan dipikiranku sembelumnya selagiku bijaksana dihadapannya. Aku hanya ingin menjawab dengan cara mengugkapkan langsung dihadapanya. Namun, tak ku sangka melihatnya membuatku lupa akan segalanya. Bahkan sampai aku lupa tujuan awalku: aku ingin semua perasaanku dapat dirasakan olehnya. Dan aku ingin egoku bebas dari setiap perasaan yang selalu menghantuiku tentangnya.



Sebab, aku lelah sebagai seorang penanti.