Senin, 14 Juli 2014

#PrayForPalestine #PrayForGaza

Pasti lo udah nggak asing sama hastag yang gue jadiin judul diatas. Lo juga udah tau kan hastag tulisan di atas maksudnya buat apa? Ya, Palestina. Tepatnya banyak yang bilang jalur Gaza.


Akhir-akhir ini banyak yang simpatik atas kejadian perang Palestina melawan Israel yang biadab(kata orang-orang). Gue juga turut simpatik atas kabar ini. Tapi lo udah pada tau kan kalo kejadian ini sebenernya udah lama terjadi, karena baru sekarang aja heboh-hebohnya trus lo ikut-ikutan mendoakan Palestina lewat sosial media pake hastag #PrayForPalestine #PrayForGaza.

Woyy!! LO TAU KAN CARA DOA YANG BENER ITU KAYAK GIMANA?! Berdoa itu kita meminta sama tuhan, caranya angkat kedua tangan dan duduk diatas sejadah, bukannya pegang gadget. Gue nggak pernah tau gimana posisi lo mendoakan mereka dengan cara tangan lo memegang gadget. Bisa aja lo pegang gadget sambil bbm-an sama pacar trus senyum-senyum tiba-tiba ada yang masang PM dan DP tentang Gaza. Trus lo ikutan deh pasang PM dan DP satu tema kayak mereka. Palingan PM lo itu isinya mendoakan Palestine atau ngatain Israel yang lo bilang biadab dan DPnya foto-foto anak Gaza yang berdarah-darah. Sebelumnya maaf, lo emang nggak mikirin orang yang takut sama darah jadi ngeri, kaget, shock, dan sebagainya gara-gara liat DP lo itu? Lo mikir nggak sampe disitu? Begitu juga lo mendoakan mereka lewat sosial media yang lainnya seperti: Instagram, Twitter, Facebook, dll. Pastinya sikap lo itu berbeda-beda untuk mendoakan mereka.

Gue itu lebih setuju sama Michael Heart, dia bikin lagu berjudul “We Will Not Go Down” sebagai rasa simpatiknya. Lagu yang dia bikin bertujuan untuk menyebar luaskan lagu ini untuk menarik simpatik orang banyak karena lagunya, bukan sekedar untuk ketenaran dirinya sendiri. Dan akhirnya sekarang terbukti, kabar demi kabar mulai bermunculan sejak lagunya ternyata dari kejadian nyata. Gara-gara sesuatu yang diberikannya secara ikhlas, kini membuahkan hasil.

Sekarang, apa lo nggak ada inovasi lain selain berdoa lewat gadget canggih lo itu? Emang di gadget lo itu ada aplikasi “Do’a”? Terus apakah kalo lo berdoa lewat gadget lo itu bakalan lebih manjur? Nggak kan. Ada yang bilang “Tuhan itu nggak punya sosial media, men. Jadi, percuma lo berdoa lewat sosial media”. Gue mau jawab pernyataan ini. Inget, Tuhan maha tau atas yang kita lakukan dan kita harus mempertanggungjawabkannya. Jadi, Nggak perlu sosial media kali! Jangan sampe ada temen lo yang nanyain tentang apa lo udah berdoa untuk Palestina, lo malah jawab “Gue udah doain kok.. lewat gadget.”. Tadinya lo ngatain Israel itu biadab, sekarang siapa yang lebih biadab kalo kita nggak berdoa sesuai etika yang ada? Berdoa itu emang bisa dimanapun, kapanpun, dan siapapun, tapi di zaman modern kayak gini mungkin prinsip itu kurang berlaku deh. Karena udah banyak loh cara yang dilakukan udah nggak pantes untuk berdoa. Misal, berdoa dalem diskotik, berdoa pake baju renang, dan masih banyak lagi.

Nih ya, gue kasih tau sebelumnya. Telepon genggam (handphone) ditemukan oleh Martin Cooper, dia punya garis keturunan orang ‘yahudi’. Sebelumnya ditemukan sama Alexander Graham Bell, yang ditemukankanya itu jaringan selular. Dan orang yang mengembangkannya menjadi gadget itu namanya Nathan Stubblefield, dia hanya petani melon.

Sekarang lo tau kan bahwa gadget yang kita miliki sekarang melewati banyak proses dari orang yang berbeda-beda. Dan lo juga tau kan disitu ada sedikit campur tangan orang yahudi. Apalagi pengembangnya, kalo gue sebutin satu-satu pasti lebih banyak orang yahudi-nya. Gue bilang begini bukan berarti gue melarang lo untuk memakai gadget. Tapi hanya untuk menyadarkan lo menggunakan gadget yang lo punya nggak sampai melebihi iman yang lo punya.

Coba gue kasih tantangan buat lo, kalo lo punya gadget di manapun, di saku celana lo atau di meja belajar lo, ambil gadget itu sekarang. Sekarang, angkat gadget itu tinggi-tinggi dari tangan lo... dan sekarang lepas dari ketinggian. Otomatis gadget itu jatuh, karena lo ngelepasnya. Lo berani nggak tadi ngelepas gadget lo sendiri dari ketinggian?

Bagaimana dengan iman kita sekarang? Kalo kita nggak berani ngelepas gadget itu berarti keimanan kita umat manusia nggak lebih dari sekedar sebuah gadget. Iman kita yang udah saking kuatnya, saking tingginya di mata tuhan malah kita lepas begitu aja demi meluangkan waktu bersama sebuah gadget yang kita punya. Sedangkan gadgetnya sekarang malah lo jaga dengan baik tanpa lecet seperti lo dulu menjaga Iman, Apa kabar ‘Iman’ lo? Gadget udah meracuni pikiran umat manusia di bumi sekarang. Bahkan sampe kita sendiri mulai nggak sadar kan berdoa lewat gadget, curhat lewat gadget, menghibur diri lewat gadget, dan semuanya.

Tuh!! Doa yang udah kita panjatkan untuk Palestina para saudara kita sebagai umat manusia yang beragama Muslim ternyata lo sendiri mendoakan mereka lewat media orang Yahudi. Itu sama aja kayak berdoa untuk Islam tapi menyampaikannya lewat Yahudi. Sekarang lebih biadab siapa? Yahudi atau kita?!


Jujur, gue takut. Kalo kita semua udah terbius sama gadget-gadget sekarang. Taunya kita semua lagi enaknya main gadget ternyata tiba-tiba kita diperangi sama negara pengembang gadget itu sendiri tanpa persiapan. Emang lo mau mati sambil megang gadget? Bukannya mati secara “Khusnul Khotimah”. Apakah gadget lo mampu melindungi lo dari tembakan? Apakah ada aplikasinya? Nggak! Jaman dulu Indonesia ngelawan belanda pake bambu runcing, apalagi sekarang? Bambu peletokan aja udah jarang yang menggunakannya. Emang lo berani ngelawan senjata secanggih itu bermodalkan bambu runcing... atau gadget lo?!


“Adolf Hitler” asalkan lo tau sejarahnya dia itu panjang banget, lo palingan hanya tau kalo Hitler itu orang yang kejam, jahat, nggak manusiawi, dan macam sebagainya. (baca:tentang Adolf Hitler) dia bilang, “Bisa saja saya musnahkan semua yahudi di dunia ini tapi saya sisakan sedikit yang hidup agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka.” So, sekarang lo udah tau kenapa Hitler membunuh Yahudi dan menyisakannya, ini jawabannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: ”Akan senantiasa ada segolongan dari umatku (Palestina) yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka (Israel).“ (HR Muslim). Yahudi akan menguasai dunia dan kita sendiri yang harus melawannya, apa lo sanggup? dengan kondisi kita yang hanya ketergantungan kepada duniawi bukan akhirat. Dan pada akhirnya kemungkinan bakal ada perang dunia ketiga, sampai berakhir “Kiamat”.

Mamah gue pernah bilang “Tra, dunia itu nggak ada apa-apanya dibandingkan akhirat. kalo kamu bisa ngelawan dunia kamu bakal dapet balasannya di akhirat.” gue percaya bahwa di akhirat emang kita bisa mendapatkan lebih dari sekedar apa yang kita punya di dunia, dan jujur gue nggak sanggup melaksanakan apa yang diucapkan mamah gue. Dari sekarang gue selalu mencoba untuk memperbaiki diri. Tapi nggak selalu sesuai seperti yang diinginkan orang-orang yang gue sayang.

Ya Allah, engkaulah yang mampu melindungi kami dari segala mala petaka yang akan menimpa kami. Kami mohon lindungilah kami.

Udah Kenal Adolf Hitler?

“Bisa saja saya musnahkan semua yahudi di dunia ini tapi saya sisakan sedikit yang hidup agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka.” -Adolf Hitler





Lo pasti mengenal sosok ini kan? Yang kita tau Hitler itu sosok orang yang bengis dan tidak manusiawi, sporadis, tapi berhasil membawa Jerman berhasil menguasai banyak hal. Tapi apa lo yakin itu benar? Lo dapet sumber itu darimana? Iya, itu emang benar. Lantas hanya segitu aja pengetahuan lo tentang Hitler?

Dia itu pemimpin besar Nazi yang selalu di pandang jelek di mata dunia. Tapi ada sisi lain lho dari Hitler, yang luput dari sepengetahuan lo dan lo harus ketahui itu. Entahlah ini di sembunyikan oleh publik atau apalah itu.

Hitler emang di pandang kejam. Tapi lebih kejam mana sama Inggris yang melakukan lebih dasyat dari itu sama Scotlandia? Trus jaman kekaisarannya Jepang dulu sama orang-orang kulit hitam di Afrika Selatan? Tapi kenapa dunia hanya menghukum Hitler? Bahkan sampe memburuk-burukan nama Nazi seakan-akan masih ada sampe jaman sekarang!

Gue punya dua alasan kenapa Hitler dan Nazi selalu di pojokkan:

Pertama, prinsip Hitler berkaitan sama Yahudi, Zionisme dan berdirinya negara Israel. Sampe Hitler di tuduh melancarkan Holocaust untuk menghapus Yahudi karena beranggapan Yahudi akan menghancurkan dan menguasai dunia pada suatu hari nanti. Padahal Holocaust sampe sekarang masih jadi pertanyaan besar lho, apakah itu benar terjadi karena dilakukan oleh Nazi?

Kedua, prinsip Hitler berkaitan dengan Islam. Hitler mempelajari sejarah umat yang lampau, bahkan dia menyatakan bahwa ada tiga pengaruh yang terkuat, yaitu: Persia, Romawi, dan Arab. Tiga pengaruh ini mempengaruhi dunia di masa lalu bahkan Persia dan Romawi telah ngembangin pengaruhnya hingga sekarang, sedangkan Arab malahan sangat disayangkan masih lebih kepada persengketaan sesama mereka doang. Hitler melihat ini sebagai suatu masalah besar, karena Arab bakalan merusak pengaruh Islam yang dulu hebat (pake banget).

Hitler kagum sama pengaruh Islam, sampe dia mencetak risalah yang berkaitan sama Islam dan disebarkan untuk tentara Nazi semasa perang, bahkan sampe tentaranya yang bukan Islam. Hitler juga ngasih peluang kepada tentara Jerman yang beragama Islam untuk shalat ketika masuk waktunya dimana aja, bahkan pernah tertara Jerman shalat di dataran Berlin dan Hitler menunggu mereka sampe selesai shalat berjamaah, untuk kemudian menyampaikan pidatonya. Hitler juga sering ketemu sama para ulama Islam dan meminta pendapat mereka sekalian belajar dari para ulama tentang agama atau kisah Rasulullah SAW dan para sahabat. Bahkan sampe Hitler juga meminta kepada Syeikh agar mendampingi tentara Nazi-nya untuk mendoakan mereka yang bukan Islam dan memberi semangat kepada yang Islam untuk melawan Yahudi.

Gue masih yakin dibalik sosok Hitler sebagai orang yang bengis dia juga sosok manusia biasa kayak lo, yang punya sifat kemanusiaan dan belas kasih terhadap sesama. Nih buktinya:

1.      Pengaruh ucapan Al-Quran di dalam ucapan Hitler. Waktu itu tentara Nazi tiba di Moscow, Hitler akan berpidato. Dia ngasih perintah untuk penasihatnya untuk mencari kata-kata pembukaan yang cocok dan punya arti luar biasa dari kitab agama, kata ahli filsafat, atau bait syair. Dia di usulkan Satrawan Iraq yang tinggal di Jerman dari ayat Al-Quran berikut: “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelahnya bulan.” (QS. Al-Qamar [54] :1). Hitler kagum dengan ayat ini, karena tafsirannya mengartikan kekuatan, kehebatan, dan memberi maksud yang mendalam. Sebab dulu di jaman Rasulullah SAW pernah terjadi mukjizat yaitu membelah bulan dengan jari telunjuknya. Bahkan perkara ini dinyatakan Hitler lewat bukunya “Mein Kampf” yang ditulis di dalam penjara.

2.      Hitler bersumpah dengan nama Allah yang Maha Besar. Hitler memasukkan sumpah dengan nama Allah di dalam ikrar para tentaranya. Berbunyi: “Aku bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang Maha Besar dan ini adalah sumpah suciku, bahwa aku akan menaati semua perintah komandan tentera Jerman dan pemimpinnya Adolf Hitler, pemimpin bersenjata tinggi, bahwa aku akan senantiasa bersedia untuk berkorban dengan nyawaku kapanpun demi pemimpinku.”

3.      Hitler nggak minum beer (arak). Contohnya adalah ketika dokter meminta dia minum beer sebagai obat tapi dia nggak mau, trus bilang “Bagaimana anda ingin agar seseorang itu minum arak untuk tujuan pengobatan sedangkan dia tidak pernah seumur hidupnya menyentuh arak?”. Hitler nggak minum arak sepanjang hayatnya, minuman kebiasaannya hanya teh racikan khusus.

4.      Hitler menyukai anak-anak. Sebagai sosok yang disamakan dengan figur yang menakutkan, ternyata dia punya sisi yang sebaliknya. Dia seorang pemimpin yang menyukai anak-anak sebagai wujud kemanusiaannya.

Emang banyak banget fakta sejarah dan peristiwa yang tersembunyi di dunia ini. Fakta ini berhasil di sembunyikan banyak pihak, tapi bagaimanapun juga yang baik harus di katakan baik. Gue bikin postingan ini nggak bermaksud untuk memihak sama Hitler, gue hanya pengen lo tau tentang ini semua. Pantaskah Hitler termasuk bagian dari sejarah kita? Dan juga Islam?