Pasti lo udah nggak asing sama hastag yang gue jadiin judul
diatas. Lo juga udah tau kan hastag tulisan di atas maksudnya buat apa? Ya,
Palestina. Tepatnya banyak yang bilang jalur Gaza.
Akhir-akhir ini banyak yang simpatik atas kejadian perang Palestina
melawan Israel yang biadab(kata orang-orang). Gue juga turut simpatik atas
kabar ini. Tapi lo udah pada tau kan kalo kejadian ini sebenernya udah lama
terjadi, karena baru sekarang aja heboh-hebohnya trus lo ikut-ikutan mendoakan
Palestina lewat sosial media pake hastag #PrayForPalestine #PrayForGaza.
Woyy!! LO TAU KAN CARA DOA YANG BENER ITU KAYAK GIMANA?! Berdoa
itu kita meminta sama tuhan, caranya angkat kedua tangan dan duduk diatas
sejadah, bukannya pegang gadget. Gue nggak pernah tau gimana posisi lo
mendoakan mereka dengan cara tangan lo memegang gadget. Bisa aja lo pegang
gadget sambil bbm-an sama pacar trus senyum-senyum tiba-tiba ada yang masang PM
dan DP tentang Gaza. Trus lo ikutan deh pasang PM dan DP satu tema kayak
mereka. Palingan PM lo itu isinya mendoakan Palestine atau ngatain Israel yang
lo bilang biadab dan DPnya foto-foto anak Gaza yang berdarah-darah. Sebelumnya
maaf, lo emang nggak mikirin orang yang takut sama darah jadi ngeri, kaget,
shock, dan sebagainya gara-gara liat DP lo itu? Lo mikir nggak sampe disitu?
Begitu juga lo mendoakan mereka lewat sosial media yang lainnya seperti:
Instagram, Twitter, Facebook, dll. Pastinya sikap lo itu berbeda-beda untuk
mendoakan mereka.
Gue itu lebih setuju sama Michael Heart, dia bikin lagu
berjudul “We Will Not Go Down” sebagai rasa simpatiknya. Lagu yang dia bikin
bertujuan untuk menyebar luaskan lagu ini untuk menarik simpatik orang banyak
karena lagunya, bukan sekedar untuk ketenaran dirinya sendiri. Dan akhirnya
sekarang terbukti, kabar demi kabar mulai bermunculan sejak lagunya ternyata
dari kejadian nyata. Gara-gara sesuatu yang diberikannya secara ikhlas, kini
membuahkan hasil.
Sekarang, apa lo nggak ada inovasi lain selain berdoa lewat
gadget canggih lo itu? Emang di gadget lo itu ada aplikasi “Do’a”? Terus apakah
kalo lo berdoa lewat gadget lo itu bakalan lebih manjur? Nggak kan. Ada yang
bilang “Tuhan itu nggak punya sosial media, men. Jadi, percuma lo berdoa lewat
sosial media”. Gue mau jawab pernyataan ini. Inget, Tuhan maha tau atas yang
kita lakukan dan kita harus mempertanggungjawabkannya. Jadi, Nggak perlu sosial
media kali! Jangan sampe ada temen lo yang nanyain tentang apa lo udah berdoa
untuk Palestina, lo malah jawab “Gue udah doain kok.. lewat gadget.”. Tadinya
lo ngatain Israel itu biadab, sekarang siapa yang lebih biadab kalo kita nggak
berdoa sesuai etika yang ada? Berdoa itu emang bisa dimanapun, kapanpun, dan
siapapun, tapi di zaman modern kayak gini mungkin prinsip itu kurang berlaku
deh. Karena udah banyak loh cara yang dilakukan udah nggak pantes untuk berdoa.
Misal, berdoa dalem diskotik, berdoa pake baju renang, dan masih banyak lagi.
Nih ya, gue kasih tau sebelumnya. Telepon genggam (handphone)
ditemukan oleh Martin Cooper, dia punya garis keturunan orang ‘yahudi’. Sebelumnya
ditemukan sama Alexander Graham Bell, yang ditemukankanya itu jaringan selular.
Dan orang yang mengembangkannya menjadi gadget itu namanya Nathan Stubblefield,
dia hanya petani melon.
Sekarang lo tau kan bahwa gadget yang kita miliki sekarang
melewati banyak proses dari orang yang berbeda-beda. Dan lo juga tau kan disitu
ada sedikit campur tangan orang yahudi. Apalagi pengembangnya, kalo gue sebutin
satu-satu pasti lebih banyak orang yahudi-nya. Gue bilang begini bukan berarti
gue melarang lo untuk memakai gadget. Tapi hanya untuk menyadarkan lo
menggunakan gadget yang lo punya nggak sampai melebihi iman yang lo punya.
Coba gue kasih tantangan buat lo, kalo lo punya gadget di
manapun, di saku celana lo atau di meja belajar lo, ambil gadget itu sekarang.
Sekarang, angkat gadget itu tinggi-tinggi dari tangan lo... dan sekarang lepas
dari ketinggian. Otomatis gadget itu jatuh, karena lo ngelepasnya. Lo berani
nggak tadi ngelepas gadget lo sendiri dari ketinggian?
Bagaimana dengan iman kita sekarang? Kalo kita nggak berani
ngelepas gadget itu berarti keimanan kita umat manusia nggak lebih dari sekedar
sebuah gadget. Iman kita yang udah saking kuatnya, saking tingginya di mata
tuhan malah kita lepas begitu aja demi meluangkan waktu bersama sebuah gadget
yang kita punya. Sedangkan gadgetnya sekarang malah lo jaga dengan baik tanpa
lecet seperti lo dulu menjaga Iman, Apa kabar ‘Iman’ lo? Gadget udah meracuni
pikiran umat manusia di bumi sekarang. Bahkan sampe kita sendiri mulai nggak
sadar kan berdoa lewat gadget, curhat lewat gadget, menghibur diri lewat
gadget, dan semuanya.
Tuh!! Doa yang udah kita panjatkan untuk Palestina para
saudara kita sebagai umat manusia yang beragama Muslim ternyata lo sendiri
mendoakan mereka lewat media orang Yahudi. Itu sama aja kayak berdoa untuk Islam
tapi menyampaikannya lewat Yahudi. Sekarang lebih biadab siapa? Yahudi atau kita?!
Jujur, gue takut. Kalo kita semua udah terbius sama
gadget-gadget sekarang. Taunya kita semua lagi enaknya main gadget ternyata
tiba-tiba kita diperangi sama negara pengembang gadget itu sendiri tanpa
persiapan. Emang lo mau mati sambil megang gadget? Bukannya mati secara “Khusnul
Khotimah”. Apakah gadget lo mampu melindungi lo dari tembakan? Apakah ada
aplikasinya? Nggak! Jaman dulu Indonesia ngelawan belanda pake bambu runcing,
apalagi sekarang? Bambu peletokan aja udah jarang yang menggunakannya. Emang lo
berani ngelawan senjata secanggih itu bermodalkan bambu runcing... atau gadget
lo?!
“Adolf Hitler” asalkan lo tau sejarahnya dia itu panjang
banget, lo palingan hanya tau kalo Hitler itu orang yang kejam, jahat, nggak
manusiawi, dan macam sebagainya. (baca:tentang Adolf Hitler) dia bilang, “Bisa saja saya musnahkan semua yahudi di dunia ini tapi saya sisakan sedikit yang hidup agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka.” So, sekarang lo udah
tau kenapa Hitler membunuh Yahudi dan menyisakannya, ini jawabannya. Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda: ”Akan senantiasa ada segolongan dari umatku (Palestina)
yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan
orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka (Israel).“ (HR Muslim). Yahudi
akan menguasai dunia dan kita sendiri yang harus melawannya, apa lo
sanggup? dengan kondisi kita yang hanya ketergantungan kepada duniawi bukan akhirat. Dan pada akhirnya kemungkinan bakal ada perang dunia ketiga, sampai berakhir “Kiamat”.
Mamah gue pernah bilang “Tra, dunia itu nggak ada apa-apanya dibandingkan akhirat. kalo kamu bisa ngelawan dunia kamu bakal dapet balasannya di akhirat.” gue percaya bahwa di akhirat emang kita bisa mendapatkan lebih dari sekedar apa yang kita punya di dunia, dan jujur gue nggak sanggup melaksanakan apa yang diucapkan mamah gue. Dari sekarang gue selalu mencoba untuk memperbaiki diri. Tapi nggak selalu sesuai seperti yang diinginkan orang-orang yang gue sayang.
Ya Allah, engkaulah yang mampu melindungi kami dari segala mala petaka yang akan menimpa kami. Kami mohon lindungilah kami.